Juni 2009. Saya resmi jadi teman dia di Facebook saya.
Perempuan ini, belum pernah saya temui selama ini.
Tapi dia tidak asing. Tidak asing di telinga, tapi asing di mata.
Namanya sering disebut dalam rangkaian kisah yang diutarakan seorang Tante.
Perempuan ini mungil, begitu menurut pengakuannya.
Tapi hatinya lapang. Pikirannya luas.
Berawal dari satu dua kalimat yang saling kami tukar di dinding situs pertemanan itu.
Lama-lama ada rasa ingin lebih banyak bertukar kata.
Sarana lain kami mulai coba, Yahoo! Messenger jadi pilihan.
Siapa sangka, malam itu jadi malam panjang dengan sejuta huruf bertebaran di layar.
Dan siapa kira, sejak hari itu, persaudaraan kami dibumbui persahabatan.
Sampai hari ini, belum juga aku bertemu dengannya.
Tapi ceritanya selalu mampir.
Inboxku selalu diwarnai olehnya, warna ceria selalu ditorehkannya, sekali dua kali dia memilih warna gelap.
Dan ceritaku tak pernah lewat untuk singgah dimatanya.
Dia tempatku mengadu.
Aku tempatnya bercerita.
Dia tempatku berbagi.
Aku tempatnya berkeluh.
Marah kami limpahkan, sedih kami luapkan, senang jadi pesta kami.
Kami belum bertemu secara fisik, tapi kami bertemu setiap hari lewat kata.
Mencari celah, dan membaca kata yang janggal. Karena lewat kata, kami lihat ada sesuatu.
Mata jadi indera kami yang paling peka, jari-jari kami yang jadi paling lincah menyemangati.
Dia pernah bilang, "aku selalu ada untukmu",
dan dia penuhi kata-katanya.
Aku bersyukur kenal dia.
Aku senang perempuan ini jadi sahabatku.
Perempuan ini sepupuku.
Perempuan ini bernama Agitya Yanifa Putri.
Perempuan ini Daun Semanggi Berhelai Empat-ku.
2 comments:
huhuhuuhuuuuu,,,
eciiiiii,,,
im a person that's rarely cry,,,
but now i am this close to cry,,,
thank u dear,,,
very very very love u,,,
=)
btw i think, even with this note only, people know that i'm very very very lucky for having u, my four-leaves clover...
don't cry, don't cry...
just smile, okay?
no, I'M lucky for having you..
Post a Comment